Blue Wings - Working In Background

"Sambas"

Powered By Blogger

GOOGLE FEED BURNER

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Wednesday, 16 November 2016

TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI


1.      Teori Organisasi Klasik
Konsep tentang organisasi telah berkembang mulai 1880-an dan dikenal sebagai teori klasik (classical theory). Dampak teori ini terhadap organisasi masih sangat besar. Sebagai contoh organissi yg didasarkan birokrasi dan banyak bagian dari teori klasik Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan ekonomis merupakan tujuan organisasi. Teori ini juga menyatakan bahwa manusia diasumsikan bertindak rasional sehingga secara rasional dengan menaikkan upah, produktivitas akan meningkat.
2.      Teori Tradisional (Teori Peralihan)
Teori tradisional muncul sebagai reaksi atas konsep-konsep yang dikemukakan oleh para ahli teori klasik meskipun tidak sepenuhnya mengabaikan prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh teori klasik. Pendekatan yang dilakukan oleh ahli teori ini adalah pendekatan perilaku atau bahavioral approach (human relation approach). Pendekatan ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen yang dikenal dengan Hawthorne Experiment yang secara garis besar dibagi dalam 4 tahap.
a)      Mengkaji efek lingkungan dari produktivitas pekerja
b)      Melakukan konsultasi dengan pekerja yang ikut eksperimen
c)      Melakukan wawancara dengan pekerja (yang tidak ikut eksperimen) melalui pertanyaan terbuka
d)     Eksperimen yang dikenal dengan bank - wiring - room experiment.
3.      Teori Mutakhir
Teori mutakhir atau modern merupakan pengembangan aliran hubungan manusiawi sekaligus sebagai pandangan baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Dalam teori ini konsep manusia yang mewujudkan diri (motivasi manusia) sangat penting bagi manajemen organisasi.
4.      Teori Perilaku
Teori perilaku atau the behavior theory of organitation, berpendapat bahwa ada tidaknya, baik buruknya, suatu organisasi itu tergantung dari sikap kelakuan para anggotanya. Salah seorang penganut teori ini yang terkenal adalah Herbert A. Simon dalam bukunya ‘’Administrative Behaviour”.
Namun, sejak Barnard mempublikasikan “the function of the executive”, pikiran-pikiran baru muncul. Ia menyatakan bahwa organisasi adalah system orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis.
5.      Teori Fusi  (Bakke & Argyris)
Banyaknya masalah dalam memuaskan minat manusia yang berlainan & dalam konteks memenuhi tuntutan penting struktur birokrasi, Bakke menyarankan suatu proses fusi. Pendapatnya bahwa organisasi, hingga suatu tahap tertentu, mempengaruhi individu, sementara pada saat yang sama individu pun mempengaruhi organisasi.
Argyris, seorang rekan bakke di Universitas Yale, menyempurnakan karya Bakke. Ia berpendapat bahwa ada suatu ketidaksesuaian yang mendasar antara kebutuhan pegawai yang matang dengan persyaratan formal organisasi. Organisasi mempunyai tujuan yang berlawanan dengan tujuan pegawai perseorangan. Para pegawai frustasi sebagai akibat dari ketidaksesuaian tersebut; sebagian pegawai mungkin meninggalkan tempat kerja mereka, menjadi apatis & acuh-tak-acuh. Melalui konflik ini para pegawai lainnya menyadari untuk tidak mengharapkan kepuasan dari pekerjaan mereka.
6.      Teori Peniti Penyambung (Likert)
Rensis Likert dari Universitas Michigan berjasa mengembangkan suatu model terkenal dengan sebutan model peniti penyambung (the linking pin model) yang menggambarkan struktur organisasi. Konsep peniti penyambung berkaitan dengan kelompok-kelompok yang tumpang tindih. Penyelia merupakan anggota dari 2 kelompok ; sebagai pemimpin unit yang lebih rendah dan anggota unit yang lebih tinggi. Penyelia berfungsi sebagai peniti penyambung, mengikat kelompok kerja yang satu dengan yang lainnya pada tingkat berikutnya.
Luthans berpendapat bahwa konsep peniti penyambung cenderung menekankan & memudahkan apa yang seharusnya terjadi dalam struktur klasik yang birokratik. Tetapi pola hierarkis atasan bawahan, sering mendorong komunikasi ke bawah, namun menghambat komunikasi ke atas dan ke samping.
7.      Teori Hubungan Manusiawi (Elton Mayo)
Hubungan manusia sangat penting dalam menopang suatu perusahaan dalam jangka panjang. Hubungan manusia bisa diinterprestasikan dalam bermacam-macam cara. Sebagian organisasi dan orang-orang melihat hubungan manusia dari sudut pandang yang berbeda secara keseluruhan.
Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya. Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri pekerja, akan mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan dapat meningkatkan produksi organisasi.
8.      Teori Sistem
Teori sistem memandang organisasi sebagai kaitan bermacam-macam komponen yang saling tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi. Setiap bagian mempunyai peranan masing-masing dan berhubungan dengan bagian-bagian lain dan karena itu koordinasi penting dalam teori ini. Teori sistem adalah seperangkat prinsip yang terorganisasikan secara longgar dan sangat abstrak, yang berfungsi mengarahkan pikiran kita namun terikat pada berbagai penafsiran. Interdependensi menunjukkan bahwa terdapat kesaling bergantungan di antara komponen-komponen / satuan-satuan suatu sistem. Suatu perubahan pada suatu komponen membawa perubahan pada setiap komponen lainnya. Teori sistem memberikan suatu model deskripsi yang sangat kuat mengenai proses organisasi. Teori ini mempunyai banyak implikasi dan telah digunakan untuk mendeskripsikan fenomena organisasi dalam konteksnya sendiri.
Teori sistem menangani hakikat saling hubungan yang kompleks dari organisasi manusia dan menguraikan bagaimana organisasi bertumbuh dan berkembang. Tipe komunikasi yang dominan dalam organisasi yang menggunakan teori ini adalah komunikasi horizontal, baik dalam lingkungan organisasi maupun antara organisasi dengan organisasi lainnya.
9.      Teori Pergantungan Sumber
Teori ini  (Resource Dependency Theory) diutarakan Aldrich Teori ini lebih memperlihatkan bagaimana organisasi menjalin perhubungan antara organisasi demi kehidupan organisasi (survival) itu. Penglibatan persekitaran adalah penting karena organisasi berinteraksi dengannya demi keberkesanan terutama sekali bagi organisasi yang menyediakan perkhidmatan sosial.
Ringkasnya teori pergantungan sumber menerangkan pembentukan kuasa antara organisasi, kuasa yang didapati daripada pergantungan organisasi lain kepada sumber yang didapati daripada pergantungan organisasi lain kepada sumber yang dimiliki oleh satu-satu organisasi. Jika sekiranya, alternatif sumber tersedia, jadi kuasa pergantungan sumber kekurangan. Mahu ataupun tidak, organisasi mesti melibatkan diri dalam perhubungan antar organisasi.
10.  Teori Kontingensi
Teori ini (Contingency Theory) hasil gabungan idea Lawrence dan Lorch dan Galbraith. Ringkasan teori ini mengatakan tidak ada cara yang paling baik untuk mengurus organisasi. Apa saja yang bersesuaian dengan keadaan adalah baik, dan cara untuk mengurus bergantung kepada keadaah disekitar.[1]



[1] Saodah Wok, Narimah Ismail, dan M. Yusof Hussain, Teori-Teori Komunikasi, (Kuala Lumpur: PTS Professional Publishing, 2006), hlm. 93-94.

0 comments: