Blue Wings - Working In Background

"Sambas"

Powered By Blogger

GOOGLE FEED BURNER

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

BERDIRI DI UJUNG NEGERI

PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA, TEMAJUK, SAMBAS.

TUGU GARUDA PERBATASAN

TEMAJUK, SAMBAS.

TANJUNG DATOE INDONESIA

INDAHNYA INDONESIA KU, TEMAJUK, SAMBAS.

PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA

BERDIRI DI BATAS NEGERI, TEMAJUK, SAMBAS.

TUGU KETUPAT BERDARAH

SAKSI BISU PERTUMPAHAN DARAH 1999, JAWAI, SAMBAS

Monday 14 November 2016

KOMUNIKASI DAN PERSOALAN SOSIAL


Oleh: Halim Setiawan

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sempurna jika tidak berinteraksi dengan makhluk lainnya. Oleh sebab itu, untuk dapat berinteraksi baik dengan makhluk lainnya maka manusia tidak akan pernah terlepas dari yang namanya berkomunikasi. Hal itu dikarena komunikasi sangat basar manfaatnya bagi seseorang. Di antara manfaat dari komunikasi tersebut sebagaimana yang disebutkan oleh Thomas M. Shceidel adalah komunikasi itu berfungsi sebagai pernyataan untuk mengenalkan identitas diri, selain itu komunikasi juga sebagai media untuk membangun hubungan dengan orang lain, serta memberikan pengaruh kepada pihak lain, seperti merasa, berfikir atau berpirlaku seperti yang kita inginkan. Maka dari itu, untuk dapat mewujudkan fungsi tersebut dengan baik, maka seseorang haruslah mengetahui dan memahami bebrapa hal yang terkait dengan komunikasi. Misalnya pengertian, macam-macam, tujuan, metode dan model-model kemunikasi.
Selanjutnya untuk dapat mengatahui dan memahami komunikasi dengan baik, maka harus mengetahui unsur-unsur dalam komunikasi. Menurut Harold D Laswell (Tommy Suprapto, 2009: 9) beberapa unsur yang mesti diketahui dan dipahami oleh setiap orang diantaranya pertama, adalah setiap komunikasi tentu ada yang namanya komunikan. Komunikan itu artinya orang yang berbicara atau menyampaikan. Kedua, adalah orang yang mendengar atau orang yang menerima pesan, yaitu komunikan. Ketiga, selain komunikator atau komunikan yang harus ada dalam komunikasi adalah ada yang disampaikan, yaitu pesan dari komunikator kepada komunikan. Keempat, untuk dapat menyampaikan pesan dengan baik maka seorang komunikan haruslah menggunakan alat atau media komunikasi. Tujuan dari media ini adalah agar pesan yang disampaikan benar-benar sesuai dengan apa yang seharusnya menjadi tujuan komunikasi. Terakhir adalah pengaruh. Setiap komunikasi baru dapat dikatakan komunikasi yang baik apabila dapat memberikan pengaruh kepada pihak lain atau komunikan. Pengaruh tersebut diantaranya adalah motivasi, perasaan baik itu sedih maupun gembira, dan paling penting adalah menemukan solusi sehingga dapat menjawab persoalan yang terjadi.
Terkait hal di atas, apabila melihat realita yang ada di lapangan banyak ditemukan perselisihan dan pertengkaran yang terjadi. Sebagian besar penyebabnya adalah dipicu karena masalah hubungan antara dua pihak yang tidak terjalin baik. Meskipun komunikasi bukanlah satu-satunya penyebabnya, tetapi di dalamnya yang berperan penting salah satunya adalah apsek komunikasi. Sekiranya persoalan tersebut dikomunikasikan dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus merugikan salah satu pihak.

Sudah menjadi keniscayaan bahwa komunikasi itu adalah hal yang perlu untuk diketahui dan dipahami dengan baik. Karena komunikasi merupakan bagian dari sosial  kehidupan masyarakat dan jika di diaplikasikan dengan sehat dan benar, maka tujuan dasar dari komunikasi dapat terealisasikan dengan baik juga. Yaitu, untuk membangun hubungan yang baik. Adapun salah satu tanda hubungan yang baik itu adalah memiliki persepsi yang sama antara kedua pihak sehingga ditemukan solusi dari setiap persoalan yang terjadi. 

AL-QUR’AN DAN KESEHATAN


Oleh: Halim Setiawan 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
     Kehidupan sehari-hari yang penuh dengan berbagai aktivitas, sehingga memerlukan tenaga yang lebih untuk mejalankan aktivitas tersebut. Mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi yang cukup dan seimbang seperti mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, susu, ikan, daging, dan sebagainya, merupakan suatu keharusan untuk beraktivitas sekaligus untuk pertumbuhan. 
         Berpijak pada peranan makanan yang begitu urgen dalam membentuk perkembangan fisik sekaligus mental manusia, maka agama memberikan seruan kepada semua umat manusia agar mereka mengkonsumsi makanan yang baik. Pengertian baik di sini adalah baik dalam pandangan medis maupun dalam pandangan agama. Seruan ini dimaksudkan agar manusia bisa memiliki kesehatan baik jasmani maupun rohani sekaligus bisa menjadi insan yang bertubuh sehat juga bermental kuat. (Asrifin an Nakhrawie: 106). 
         Gizi, yang dalam hal ini mempunyai peran yang sangat besar dalam membina dan mempertahankan kesehatan seseorang, tidak terlepas dari apa yang dikemukakan di atas. Adalah merupakan kewajiban setiap orang untuk memelihara kesehatan jasmaninya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. (M. Quraish Shihab, 2007: 286). Memelihara kesehatan jasmani agar tetap sehat yaitu dengan olahraga yang teratur dan menjaga pola makan yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. 
        “Makanan sehat yaitu makanan baik untuk dimakan menurut al-Qur’an dan kesehatan dokter, serta makanan yang baik menurut al-Qur’an dan kedokteran adalah makanan yang mengandung gizi, tidak mengandung penyakit”. (Munawar M. Saad, 2009: 93). Al-Qur’an berisi banyak bagian yang memberikan saran kepada seorang muslim tentang kebiasaan makan makanan yang menyehatkan dan bergizi. Makanan tidak hanya berhubungan dengan pelestarian fisik manusia dan kesejahteraan, tetapi juga untuk kesehatan spritual. 
           “Makanan yang thayyib sebagai salah satu syarat makanan yang ditetapkan dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat 88 diartikan dengan makanan yang bergizi yaitu yang sesuai dengan pertumbuhan jasmani, tidak berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Makanan yang bergizi menjadi kebutuhan pokok oleh setiap tubuh manusia untuk memperoleh kualitas kesehatan yang paripurna”. (Rahman Ritongga, 2005: 44).
            Melihat dari sudut pandang kesehatan, makanan haruslah kaya akan berbagai asupan gizi. Apa saja yang dimakan harus mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan seimbang. Khususnya mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Hal ini penting karena manfaat makanan yang dikonsumsi berbanding lurus dengan pertumbuhan seseorang. 
          Akhirnya dapat disimpulkan bahwa gizi merupakan tangga pertama guna mencapai kesehatan dan kesejahteraan. Dua hal terakhir ini merupakan kewajiban umat manusia untuk memelihara dan mencapainya.