Blue Wings - Working In Background

"Sambas"

Powered By Blogger

GOOGLE FEED BURNER

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Monday, 14 November 2016

AL-QUR’AN DAN KESEHATAN


Oleh: Halim Setiawan 

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
     Kehidupan sehari-hari yang penuh dengan berbagai aktivitas, sehingga memerlukan tenaga yang lebih untuk mejalankan aktivitas tersebut. Mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi yang cukup dan seimbang seperti mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan, susu, ikan, daging, dan sebagainya, merupakan suatu keharusan untuk beraktivitas sekaligus untuk pertumbuhan. 
         Berpijak pada peranan makanan yang begitu urgen dalam membentuk perkembangan fisik sekaligus mental manusia, maka agama memberikan seruan kepada semua umat manusia agar mereka mengkonsumsi makanan yang baik. Pengertian baik di sini adalah baik dalam pandangan medis maupun dalam pandangan agama. Seruan ini dimaksudkan agar manusia bisa memiliki kesehatan baik jasmani maupun rohani sekaligus bisa menjadi insan yang bertubuh sehat juga bermental kuat. (Asrifin an Nakhrawie: 106). 
         Gizi, yang dalam hal ini mempunyai peran yang sangat besar dalam membina dan mempertahankan kesehatan seseorang, tidak terlepas dari apa yang dikemukakan di atas. Adalah merupakan kewajiban setiap orang untuk memelihara kesehatan jasmaninya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya. (M. Quraish Shihab, 2007: 286). Memelihara kesehatan jasmani agar tetap sehat yaitu dengan olahraga yang teratur dan menjaga pola makan yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. 
        “Makanan sehat yaitu makanan baik untuk dimakan menurut al-Qur’an dan kesehatan dokter, serta makanan yang baik menurut al-Qur’an dan kedokteran adalah makanan yang mengandung gizi, tidak mengandung penyakit”. (Munawar M. Saad, 2009: 93). Al-Qur’an berisi banyak bagian yang memberikan saran kepada seorang muslim tentang kebiasaan makan makanan yang menyehatkan dan bergizi. Makanan tidak hanya berhubungan dengan pelestarian fisik manusia dan kesejahteraan, tetapi juga untuk kesehatan spritual. 
           “Makanan yang thayyib sebagai salah satu syarat makanan yang ditetapkan dalam al-Qur’an surah al-Maidah ayat 88 diartikan dengan makanan yang bergizi yaitu yang sesuai dengan pertumbuhan jasmani, tidak berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Makanan yang bergizi menjadi kebutuhan pokok oleh setiap tubuh manusia untuk memperoleh kualitas kesehatan yang paripurna”. (Rahman Ritongga, 2005: 44).
            Melihat dari sudut pandang kesehatan, makanan haruslah kaya akan berbagai asupan gizi. Apa saja yang dimakan harus mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan seimbang. Khususnya mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Hal ini penting karena manfaat makanan yang dikonsumsi berbanding lurus dengan pertumbuhan seseorang. 
          Akhirnya dapat disimpulkan bahwa gizi merupakan tangga pertama guna mencapai kesehatan dan kesejahteraan. Dua hal terakhir ini merupakan kewajiban umat manusia untuk memelihara dan mencapainya.

0 comments: